Anggota Humas Polres Takalar Dinilai Tidak Punya Etika Terima Kunjungan Silaturahmi Wartawan

MEDIAGEMPAINDONESIA, COM.
Takalar Sulsel – Profesionalisme dan etika komunikasi dalam hubungan antara kepolisian dan media kembali menjadi perhatian publik. Kali ini, sorotan tertuju pada kinerja Ps. Kasubsi Penmas Humas Polres Takalar, AIPTU Aswan Sabil, yang dinilai kurang profesional dalam menjalankan tugasnya.(8/3/2025)
Insiden ini terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, ketika Direktur Utama TarunaTipikornews.com, Herman Taruna, berkunjung ke ruangannya untuk bersilaturahmi sekaligus mencari informasi terkait perkembangan berita terbaru. Namun, alih-alih disambut dengan baik sebagai mitra media, AIPTU Aswan Sabil justru terlihat asik bermain game dan melontarkan pernyataan yang dinilai kurang pantas, yaitu "Saya tidak kenalko."
" Saya berkunjung di ruangan Humas untuk silaturahmi namun saya tidak di terima dengan baik dan malah asyeek main game." Ucap Herman.
Pernyataan tersebut mendapat tanggapan serius dari anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulsel, Musa Kadar Khan, yang menilai bahwa sikap tersebut menunjukkan kurangnya etika dalam menjalin kemitraan dengan media.
"Sebagai bagian dari institusi yang berperan dalam pelayanan informasi kepada masyarakat, Humas Polres Takalar seharusnya lebih profesional dalam membangun hubungan dengan media. Pernyataan dan sikap yang tidak pantas seperti ini justru menciptakan kesan tidak bersinergi," ujar Musa.
Tidak hanya itu, berdasarkan informasi yang diperoleh, AIPTU Aswan Sabil juga kerap mengeluarkan rekan-rekan media dari grup WhatsApp Polres Takalar tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Tindakan ini tentu menimbulkan tanda tanya besar terkait transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan hubungan dengan mitra media.
Sebagai jembatan informasi antara kepolisian dan masyarakat, bagian Humas memiliki peran krusial dalam menjaga komunikasi yang baik, transparan, dan bersinergi dengan media. Jika profesionalisme dalam menjalankan tugas tidak diutamakan, bukan hanya hubungan dengan media yang terganggu, tetapi juga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian secara keseluruhan.
Masyarakat berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang dan ada evaluasi mendalam terhadap kinerja Humas Polres Takalar. Perubahan ke arah yang lebih baik diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara kepolisian dan media, demi terwujudnya pelayanan informasi yang lebih terbuka dan profesional.
(Mgi/Ridwan U)