top of page

DPP LSM Gempa Indonesia Apresiasi Kerendahan Hati Presiden Muda Senegal dan Soroti Tradisi Pemajangan Foto Pejabat di Indonesia

Gambar penulis: Ridwan UmarRidwan Umar

MEDIAGEMPAINDONESIA, COM.


GOWA SULSEL - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LSM Gempa Indonesia Amiruddin SH Karaeng Tinggi memberikan apresiasi terhadap sikap rendah hati Presiden muda Senegal, Bassirou Diomaye Fayel.


Dalam pernyataannya yang menginspirasi, Presiden Bassirou menyatakan, “Saya tidak ingin foto-foto saya ada di kantor Anda karena saya bukanlah dewa atau ikon, saya adalah pelayan bangsa. Sebaliknya, pajanglah foto anak-anak Anda dan lihatlah foto-foto itu setiap kali Anda mengambil keputusan. Dan jika godaan untuk mencuri muncul, perhatikan baik-baik foto keluarga Anda dan tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah mereka pantas menjadi keluarga pencuri yang telah mengkhianati bangsa.”



Pernyataan tersebut mendapat sorotan positif dari DPP LSM Gempa Indonesia, yang menilai sikap tersebut mencerminkan keteladanan seorang pemimpin yang benar-benar mengutamakan pelayanan kepada rakyat, bukan pencitraan semata.



Sebaliknya, di Indonesia, terdapat tradisi yang berbeda di mana foto pejabat publik seperti Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota harus terpajang di berbagai kantor pemerintahan, swasta, hingga ruang kelas sekolah. Fenomena ini bahkan melibatkan anggaran yang tidak sedikit, di mana di sekolah-sekolah penggunaan Dana BOS sering dialokasikan untuk pengadaan foto pejabat, di kantor desa menggunakan Dana ADD dan DD, serta di perusahaan swasta menggunakan dana perusahaan.


Ketua DPP LSM Gempa Indonesia menilai bahwa kebijakan ini merupakan bentuk pemborosan anggaran negara yang tidak memiliki dampak signifikan terhadap pelayanan publik. “Setiap lima tahun, foto-foto tersebut harus diganti dengan pejabat baru yang terpilih, dan ini menjadi ladang bisnis bagi pengusaha yang bekerja sama dengan pemerintah dalam program pengadaan foto pejabat,” ungkapnya.


DPP LSM Gempa Indonesia pun mempertanyakan urgensi pemajangan foto pejabat di setiap ruangan kantor, terutama di sekolah-sekolah.


Menurut mereka, lebih baik anggaran tersebut dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat bagi rakyat, seperti peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan publik.


Sebagai bentuk refleksi, Ketua DPP LSM Gempa Indonesia Amiruddin SH Karaeng Tinggi, mengajak masyarakat untuk berpikir lebih kritis mengenai tradisi ini dan mengadopsi semangat kepemimpinan yang lebih berorientasi pada pelayanan rakyat, sebagaimana yang dicontohkan oleh Presiden muda Senegal Bassirou Diomaye Fayel tutupnya.


MGI/ Ridwan U.

 
 
bottom of page