top of page
Gambar penuliszainal Munirang

Kajari Jeneponto, Kapolsek Kelara Bersama Timnya Menindak Lanjuti Pemberitaan LSM Gempa Indonesia !!

Jeneponto-

Di Duga Terjadi Korupsi Pekerjaan Rehabilitasi Irigasi Kelara Karalloe di, setelah diberitakan media Gempa Indonesia Kejari turun langsung dilapangan meninjau pekerjaan Proyek tersebut.


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya air Balai Besar Wilayah Sungai Pompengang Jeneberang (BBWSPJ), Pelaksana jaringan pemanfaatan air Pompengang Jeneberang provinsi Sulawesi Selatan menggelontorkan paket proyek dengan nama paket proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Kelara Karalloe, Kabupaten Jeneponto.


Lokasi Pekerjaan Kabupaten Jeneponto, Nomor Kontrak HK . 02.01/ AUB.3 / 37, Tanggal kontrak 1 Februari 2023,Jenis Kontrak Unit Price ,Nilai Kontrak yang tertera di papan proyek sebesar Rp 7.110.000.000.00; ( tujuh miliar seratus sepuluh juta rupiah) ,Waktu pelaksanaan 365 ( tiga kali ratus enam puluh lima hari ), penyedia jasa CV GALA PUTRA MANDIRI, KONSULTAN PT ARA MANDIRI dan PT WAHANA PRAKARSA UTAMA CABANG JAWA TIMUR.


Dugaan pekerjaan Proyek tersebut amburadul sehingga pada hari Senin tanggal 14 Agustus 2023 telah dilakukan audensi dari Pihak Pompengang, pihak CV GALA PUTRA MANDIRI dan tim pencari fakta LSM Gempa Indonesia di Jeneponto, diakui oleh pihak kontraktor ( direksi ) bersedia melakukan pembenahan sebanyak 70 meter dan bersedia disesuaikan dengan spec dan volume.


Pekerjaan Proyek yang menelan anggaran milyaran rupiah dikerjakan asal asalan, proyek irigasi saluran induk Kelara Karalloe yang di kerjakan oleh CV.GALA PUTRA MANDIRI yang diakui ada kesalahan, "siap membenahi baik volume, ketebalan cort dinding tembok Irigasi, dan sidemen harus diangkat baru dilakukan perbaikan lantai dasar saluran".


Proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp.7.110.000.000.000.00;( tujuh miliar seratus sepuluh juta rupiah), tim pencari fakta LSM Gempa Indonesia tetap mengawasi dan melakukan pelaporan ke aparat penegak hukum jika ada penyimpangan pekerjaan Proyek tersebut.

Dijelaskan oleh Ketua DPP LSM Gempa Indonesia Amiruddin SH Kareng Tinggi kepada awak media, saat ditemui disalah satu tempat di Makassar pada tanggal 16 Agustus 2023, bahwa proyek ini bermasalah terkait volume ketebalan dan dinilai dikerja asal asalan. Maka saya selaku ketua DPP LSMGempa Indonesia tetap mengingatkan kepada tim pencari fakta untuk dapat mengawasi proyek ini sampai selesai, dan jika ditemukan ada penyimpangan akan dilaporkan ke pihak yang berwajib apabila sudah habis masa kontrak pekerjaan, "tutupnya".


Editor Ridwan Umar


Postingan Terkait

Lihat Semua
bottom of page