Karena Elektabilitas Tinggi, Pasangan Amir Uskara-Hj. Irmawati Haerudin (AURAMA') Diserang Lawan Dengan Dugaan Money Politik, di Berbagai Tempat di Kab.Gowa !!!!
GOWA, SULSEL 26 November~
Elektabilitas pasangan calon Amir Uskara dan Hj. Irmawati Haerudin yang semakin meningkat di akhir masa kampanye membuat para pendukung AURAMA makin ketat berjaga jaga di wilayah masing masing. Ini dilakukan karena adanya Dugaan pasangan Lawan gencar melakukan dugaan serangan money politik. dimana menurut survei terbaru yang dirilis oleh lembaga independen, Amir Uskara-Hj. Irmawati Haerudin unggul jauh dibandingkan pesaingnya dengan tingkat elektabilitas mencapai lebih dari 50 %.
Salah satu serangan yang muncul yang diduga dijalan kan oleh banyak aparat pemerintah beserta para guru guru di sekolah SD maupun SMP adalah bagian dari dugaan praktik money politik. Dugaan serangan tersebut sengaja dilakukan untuk mengambil simpatik masyarakat terhadap pasangan ini. Sementara Juru bicara tim pemenangan Amir Uskara-Hj. Irmawati menyatakan AURAMA berkomitmen menjalankan masa minggu tenang yang bersih, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sementara itu, sejumlah pengamat politik menyebut bahwa serangan ini merupakan strategi lawan untuk menggoyahkan posisi pasangan Amir Uskara-Hj. Irmawati Haerudin yang semakin kokoh di mata masyarakat. Praktik seperti ini bukan hal baru dalam dunia politik, terutama menjelang hari pemilihan.
Sejumlah laporan dari masyarakat mengungkapkan adanya pembagian uang dan bantuan sembako secara sistematis di beberapa wilayah. Langkah ini diduga kuat dilakukan oleh tim dari salah satu pasangan calon yang merasa terancam oleh tingginya elektabilitas AURAMA, yang kini memimpin survei dengan persentase yang signifikan.
Menanggapi isu tersebut, Amir Uskara menyampaikan keprihatinannya. "Kami sangat menyayangkan adanya dugaan praktik money politik ini. Pemilu seharusnya menjadi ajang adu program, gagasan, dan visi-misi, bukan menggunakan cara-cara tidak bermartabat untuk mempengaruhi rakyat," ujarnya
Para pendukung AURAMA juga mulai menyerukan gerakan untuk memantau praktik money politik di lapangan. Mereka bekerja sama dengan penyelenggara pemilu dan lembaga pengawas untuk melaporkan setiap temuan pelanggaran yang terjadi. "Jika kita ingin perubahan, kita harus melindungi proses demokrasi ini dari intervensi kotor," ujar salah satu relawan.
Ketua tim hukum Amir Uskara-Irmawati, Andi Abdul Hakim dan juru bicara Djaya Jumain saat konferensi pers di Gowa, Masa tenang Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dibayangi dugaan kecurangan secara sistematis menurut tim hukum pasangan calon bupati dan wakil bupati Gowa, Amir Uskara-Irmawati Haeruddin atau Aurama.
“Pembagian [uang] ini tersistematik dan masif. Kemudian ada beberapa sekolah yang lain itu kita sudah dapatkan, makanya ada beberapa nomor seri uang itu, yang menjadi fakta hukum,” ujar Abdul Hakim dalam konferensi pers di posko induk Aurama, Sungguminasa, Gowa, Senin (25/11/2024).
Menurut Abdul Hakim, dugaan politik uang ini juga terjadi tidak lama saat Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengambil cuti untuk mengampanyekan pasangan Husniah Talenrang-Darmawangsyah Muin (Husniah-DM).
Juru bicara AURAMA meminta seluruh tim Aurama di semua jenjang untuk merekam dan melaporkan setiap praktik kecurangan.“Kami meminta tim di lapangan tidak takut melaporkan. Insya Allah kita menang,” Tutur Djaya Jumain.
(Mgi/Ridwan U)