Ketua DPP LSM Gempa Indonesia Soroti Plt Kepsek SD Inpres Japing
MEDIAGEMPAINDONESIA.COM, Gowa - Hasil penelusuran tim LSM Gempa Indonesia terkait Plt Kepsek SD Inpres Japing dinilai belum memiliki sikap leadership yang baik serta mengayomi, dimana sifat kepemimpinannya kepada bawahan menonjolkan arogansi yang terkesan diktator, seperti mengganti bendahara dana Bos dan Ketua Komite dengan inisiatif sendiri serta menunjuk pengganti sesuai kehendaknya tanpa melalui rapat guru-guru atau pemilihan Ketua Komite dan Bendahara dana bos.
Amiruddin, SH Kr. Tinggi menjelaskan bahwa Ketua Komite dan bendahara dana Bos merasa malu terhadap keluarga besarnya di Kampung Japing karena biasanya kalau bendahara dana Bos dan ketua Komite diganti ditanggapi ada masalah terkait tugas dan jabatannya.
Menurut Bendahara dan Ketua Komite bukannya tidak mau diganti, akan tetapi prosedur penggantian harusnya sesuai aturan seperti melalui rapat dewan guru atau pun rapat komite.
Ketua DPP LSM Gempa Indonesia menilai bahwa tindakan Plt Kepsek SD Inpres Japing itu kurang tepat kerena menganti secara tiba tiba jabatan bawahannya otomatis menuai pertanyaan dan kecurigaan terhadap yang diganti tersebut karena menurutnya itu adalah harga diri, hal ini yang Plt kepsek SD Inp. Japing tidak pahami, dimana lagi Ketua Komite tinggal berbatas pagar sekolah dan juga sebagai tokoh masyarakat di Japing.
Lanjut Kr. Tinggi bahwa dengan adanya masalah ini maka proses belajar mengajar di SD Inp. Japing kurang maksimal dan tidak nyaman karena Kepsek tidak mampu mengklarifikasi setiap permasalahan atau keluhan guru-guru seperti kegiatan ektrakurikuler Kepsek kurang merespon karena diduga tidak mau mendanai sementara kegiatan ektrakurikuler bagian dari pelajaran dan dibiayai oleh dana bos.
Ketua DPP LSM Gempa Indonesia berharap kepada Kadis Pendidikan Kabupaten Gowa agar dapat melakukan tindakan sebelum terlampau jauh masalah ini dan sebaiknya penentu kebijakan mencari solusi mengganti PLT Kepsek SD Inp. Japing demi amannya dan nyamannya proses belajar mengajar sebelum LSM Gempa Indonesia melakukan pelaporan tutupnya .